Perintah Dasar Linux (Part 1)

Penjelasan
Linux merupakan sistem operasi yang berbasis teks (text bases) pada system kerjanya. Bila pengguna ingin melakukan sesuatu terhadap komputer maka dapat mengetikkan perintah – perintah yang kemudian di ekseskusi oleh computer tersebut. Oleh karena itu mode teks tetap melekat dengan Linux sampai saat ini, meskipun tampilan GUI (Graphical User Interface) Linux sudah semakin baik dan memudahkan user.

Perintah – perintah yang di ketikkan biasa dikenal dengan istilah Command Line Interface (CLI). Aplikasi yang digunakan untuk menulis dan mengeksekusi perintah dikenal dengan Terminal atau Console. Seperti halnya bila kita mengetikkan perintah pada DOS, Command Line atau baris perintah di Linux juga diketikkan di prompt dan diakhiri enter untuk mengeksekusi perintah tersebut. Baris perintah merupakan cara yang lebih efisien untuk melakukan sesuatu pekerjaan, karena itu user Linux tetap mengandalkan cara ini untuk bekerja. 


Aturan – aturan yang harus diperhatikan dalam penulisan melalui CLI adalah :
Case Sensitive, (Penggunaan huruf besar dan huruf kecil) Dalam menuliskan perintah harus diperhatikan apakah perintah tersebut menggunakan huruf besar atau huruf kecil, karena huruf kecil dan besar diartikan berbeda. Bila terdapat kekeliruan pada penulisan perintah maka besar terjadi kemungkinan error dan tidak mau dijalankan.
Penggunaan tanda baca dan spasi, Pengguna harus lebih teliti menggunakan titik (.), koma (,), slash (/) atau backslash (\), begitu juga dengan spasi. Karena bila terjadi kesalahan dalam penggunaan tanda baca dan spasi, perintah tidak akan dapat dijalankan.
Ejaan kata dari perintah yang digunakan serta Menggunakan bahasa UNIX (auto completion) Pastikan perintah yang akan di eksekusi telah benar ejaan katanya, karena perintah – perintah yang ada menggunakan bahasa inggris. Untuk menghindari kesalahan dan mempermudah untuk mengingat lokasi / path, disarankan untuk menggunakan tombol TAB, sehingga alamat direktori / path dapat di eksekusi dengan mudah.

Filesystem Hierachy Standard Pada saat distro Linux di install ke komputer anda. Anda akan menemukan direktori-direktori yang secara default dibuat oleh Linux. Direktori tersebut dibuat berdasarkan Filesystem Hierachy Standart (FHS). FHS adalah seperangkat petunjuk untuk penempatan file dan direktori dibawah sistem operasi yang mirip UNIX. 
Tujuannya agar dapat mendukung interopabilitas aplikasi, program administrasi sistem, program pengembangan, skrip dan dapat menyatukan dokumentasi dari sistem ini. Dengan adanya standar FHS ini, pengguna dan pengembang memiliki pedoman direktori standar apa yang dibutuhkan untuk meracik sebuah distribusi Linux yang operasional. Juga file dan pustaka, masing-masing letaknya dimana, dipandu oleh standar ini. 

Filesystem Hierarchy Standard


Berikut beberapa definisi direktori menurut standar FHS :
/ ( Root folder ) : menduduki posisi puncak di dalam hirarki, direktori ini dilambangkan dengan tanda slash ( / ) atau biasa disebut garis miring. Direktori ini membawahi semua direktori penting lainnya. Sehingga penulisan direktori lainnya selalu menggunakan tanda / di depannya, yang menunjukkan kalau direktori tersebut dibawah root.
/bin : Direktori ini berisi perintah dasar yang dibutuhkan oleh system maupun user. Sebagian perintah dasar yang bisa anda jalankan disimpan dalam direktori ini.
/boot : berisi program dan data yang dibutuhkan pada saat melakukan proses booting (menjalankan) system.
/dev : direktori tempat file device
/etc : berisi file konfigurasi system
/home : direktori tempat menyimpan data user. Setiap user yang terdaftar secara otomatis akan dibuatkan direktori /home.
/lib : berisi file-file library dari aplikasi yang ada di system. Kadangkala satu file library digunakan oleh beberapa aplikasi secara bersama-sama.
/media : saat anda memasang flash disk ke komputer anda, anda bisa 23
 menemukan direktori flash disk di /media, karena direktori ini akan berisi media yang bisa dibongkar pasang di komputer anda. Seperti cdrom, flopy disk, flash disk, hardisk eksternal dsb.
/mnt : direktori tempat pengaitan sistem sementara.
/opt : berisi paket aplikasi tambahan yang kita install ke dalam system.
/proc : filesystem untuk menjalankan proses.
/root : direktori untuk user root.
/sbin : berisi program biner yang dibutuhkan untuk menjalankan dan memperbaiki system. Biasanya aplikasi yang ada hanya bisa dijalankan oleh administrator atau root.
/temp : direktori tempat menyimpan file temporeri.
/usr : berisi program-program yang bisa di akses oleh user, program source code. Di dalam direktori ini ada subdirektori /usr/bin dan /usr/sbin yang menyimpan aplikasi executable yang fungsinya sama dengan filefile di direktori /bin dan /sbin.
/var : untuk menyimpan informasi proses, seperti system history, access logs, dan error logs.

Komentar

Postingan Populer