File System Pada Linux

Penjelasan
File System itu sendiri merupakan suatu metode untuk menyimpan serta mengatur file dan data yang tersimpan didalamnya, dibuat dengan tujuan mudah ditemukan dan diakses. Sistem operasi Linux mendukung banyak file sistem yang berbeda, tetapi pilihan umum untuk sistem diantaranya adalah keluarga ext* (seperti ext2, ext3, dan ext4) dan ReiserFS.
Tentunya banyak file sistem yang dapat dibaca oleh Linux seperti NFS, ISO9660, MSDOS, VFAT, MINIX, JFS, XFS, NTFS dan lain – lain.



Perbedaan ext2, ext3, dan ext4 serta ReiserFS :
Ext2 merupakan file sistem yang menggunakan skema block mapping untuk melakukan penulisan pada hardisk atau perangkat penyimpanan data yang lain, yang dimaksud skema block mapping adalah skema yang akan mengunci satu blok alamat pada file sistem untuk sebuah file, berapapun ukuran file tersebut. Kekurangan skema ini adalah banyak space hardisk yang tersisa.
Ext3 masih menggunakan skema block mapping, tetapi mengalami peningkatan dari file sistem ext2. Contoh peningkatannya yaitu kecepatan penulisan data lebih dari sekali, serta Integritas data setelah mengalami kerusakan atau “unclean shutdown”, sehingga Memungkinkan kita memilih jenis dan tipe proteksi dari data.
Ext4 sudah menggunakan skema Extent yang berfungsi untuk meningkatkan daya tampung maksimal file sistem serta mengurangi waktu yang diperlukan untuk melakukan pengecekan hardisk. Reiser File System memiliki ciri – ciri yang mirip dengan file sistem ext3, keunggulannya adalah efisien dalam pemanfaatan ruang hardisk JFS (Journaling System buatan IBM).

Selain file sistem yang dijelaskan diatas, terdapat pula partisi yang disebut Swap, swap merupakan partisi yang dibuat pada hardisk dan digunakan sebagai virtual memory serta berfungsi untuk menampung pengalokasian memori tambahan apabila fisikal memori pada komputer telah dipergunakan secara maksimum.

Komentar

Postingan Populer